loading...
Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika (kiri) saat membuka pameran Indowood Expo 2025 di Grand City Hall, Kota Surabaya, Kamis (19 Juni 2025). Foto/Dok. SindoNews
SURABAYA - Nilai ekspor produk kayu di Indonesia mencapai USD3,23 miliar atau sekitar Rp52,7 triliun (kurs Rp16.339 per USD) hingga Maret 2025. Hal tersebut dikatakan Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) Putu Juli Ardika saat membuka pameran Indonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo (Indowood Expo) 2025 di Grand City Hall, Kota Surabaya, Kamis (19 Juni 2025)
Menurutnya, besarnya nilai ekspor itu karena Indonesia merupakan 10 besar negara di dunia dengan areal hutan terluas sehingga menyimpan banyak bahan baku perkayuan. Selain itu, kolaborasi kuat antarpelaku usaha serta pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri manufaktur juga menjadi faktor utama. Baca juga: Indowood Expo 2025 di Surabaya Hadirkan Inovasi Perkayuan dan Teknologi Woodworking Terkini
"Kami terus mendukung dan mendorong para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan usahanya, baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor. Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar, dan untuk itu kami menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Indowood Expo 2025," katanya.
Kinerja ekspor produk kayu Indonesia, sambungnya, menunjukkan tren positif di awal 2025. Kemudian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Mei 2025 juga turut mengalami kenaikan mencapai 52,11.
Putu memaparkan, meskipun mengalami penanjakan, upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor tetap perlu disiapkan sejak dini. Salah satu dengan menggelar Indowood Expo 2025. "Pameran sebagai platform strategis untuk mendukung pertumbuhan industri kayu di Indonesia," tandasnya.
Indowood Expo 2025 digelar atas kerja sama Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dengan Dyandra Promosindo serta Pablo Publishing and Exhibition. Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur menambahkan, Indowood Expo 2025 menjadi komitmen nyata baginya serta Dyandra Promosindo dalam mendukung kemajuan industri kayu dan furnitur di Indonesia. Baca juga: AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
"Kami berharap acara ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan industri. Khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai pusat produksi furnitur terbesar kedua di Indonesia," katanya.
(poe)