Menunda-nunda Sedekah adalah Kerugian Besar! Begini Penjelasannya

6 hours ago 2

loading...

Islam mengajarkan agar jangan menunda-nunda sedekah, karena ada kerugian besar di dalamnya yang sayang diabaikan begitu saja. Foto ilustrasi/ist

Islam mengajarkan agar jangan menunda-nunda sedekah , karena ada kerugian besar di dalamnya yang sayang diabaikan begitu saja. Berikut ulasannya:

Sedekah itu memiliki dua keutamaan besar, yakni membantu kekurangan dan kebutuhan umat Islam dan menegakkan syariat Islam . Nabi Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda dari Ibnu Umar :

"Amal yang paling dicintai Allah Subhanahu wa Ta:ala adalah pekerjaan yang membuat orang mukmin bahagia, dapat mengatasi kesulitan, membayar utang, atau menghilangkan rasa lapar (shahihul jami').

Dalam buku 'Kaifa Tunmi Amwalak' karya Syaikh Faishal Ali al-Bu'dani, beliau menjelaskan, harta adalah titipan Allah Ta'ala kepada hambaNya untuk dilihat bagaimana cara hamba mengolah dan mengelola hartanya. Apakah dia pelit ataukah menjalankan perintah untuk bersedih, berinfaq, atau berzakat.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ada seseorang yang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata :

“Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat, saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu, hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: 5 Sebab Sedekah Mampu Menolak Bala dan Musibah, Kaum Muslim Wajib Tahu!

Hadis di atas menunjukkan bahwa dilarang menunda sedekah . Dan bersedekah yang baik adalah ketika pelit dan sehat. Dengan kata lain, sebaik-baiknya sedekah dan berpahala lebih besar.

Yang dimaksud keadaan sehat di sini adalah dalam keadaan tidak tertimpa sakit. Adapun pelit atau syahih yang dimaksud adalah pelit ditambah punya rasa tamak.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |