loading...
Sebuah video AI memperlihatkan candaan tentang neraka yang terlihat seperti tempat seru dan lucu, naudzubillah mindzalik! foto instgram/youtube
Neraka dijadikan candaan dalam video AI (artificial intelligence) tengah viral di platform media sosial. Dalam video-video tersebut diperlihatkan bahwa neraka seperti tempat seru dan lucu. Sudah seperti itukah orang-orang mengolok-olok neraka ? Bagaimana pandangan Islam tentang hal tersebut?
Beberapa ulama mengatakan keprihatinan dan kesedihannya. Seperti yang diungkap Ustaz Adi Hidayat, Buya Yahya, dan ustaz Syamsul Hidayat. "Sekarang saya kok bingung ya, neraka bisa menjadi candaan gitu? Banyak orang kaya ke neraka. Kayaknya ber AC nih di neraka. Neraka kok jadi candaan gitu, kok bisa gitu ya? Padahal neraka itu ditampilkan diksinya dalam Al Quran sebagai ancaman yang mengerikan. Jangan diubah!" ungkap Ustaz Adi Hidayat seperti ditampilkan dalam reel instagram Sahabat Surga.
Begitu juga dengan Buya Yahya. Pimpinan Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon ini menilai, ada kecenderungan di masyarakat untuk menjadikan neraka bahan candaan, yang tidak hanya tidak pantas tetapi juga berpotensi menimbulkan dosa. “Banyak orang bercanda dengan mengatakan hal-hal seperti, ‘Wah, asyik di neraka bareng artis’,” ujar Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, menganggap enteng neraka, apalagi menjadikannya bahan lelucon, adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Sikap ini bisa membuat seseorang terlena dan tidak menyadari dosa yang sebenarnya dilakukan. “Saya minta Anda bayangkan, jika saya membayar Anda untuk berdiri di atas punggung saya dengan setrika panas, pasti Anda tidak mau, bukan? Neraka jauh lebih mengerikan dari itu,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meski bercanda merupakan hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari, ada batasan yang harus dihormati. Menurutnya, bercanda tentang hal-hal yang berhubungan dengan akhirat tidak hanya tidak pantas tetapi juga bisa mengundang murka Allah.
“Kalau ingin bercanda, jangan menyentuh hal-hal yang terkait dengan agama atau akhirat. Di neraka, tidak ada ruang untuk guyonan,” tambah Buya Yahya. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mempertimbangkan dampak dari setiap kata yang diucapkan.
Kecaman Allah bagi yang Mengolok-olok Neraka
Ustadz Syamsul Hidayat, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan orang-orang mengolok-olok agama , termasuk soal neraka ini, mendapat kecaman keras dari Allah sebagaimana dapat ditemukan dalam beberapa ayat di Al Quran.
Allah Ta'ala berfirman:
يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ ۚ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ
“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya). Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.” (QS At-Taubah: 64).
Baca juga: Tamasya ke Negeri Akhirat : Ngerinya Gambaran dan Tingkatan Neraka
Juga ayat ini:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab. Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS At-Taubah: 65).
Termasuk ayat ini: