Siapa Senator Bernie Sanders? Politikus AS Keturunan Yahudi yang Menentang Perang dengan Iran

8 hours ago 2

loading...

Bernier Sanders dikenal sebagai politikus anti-perang. Foto/X/@BernieSanders

WASHINGTON - Senator Bernie Sanders mengajukan undang-undang untuk melarang penggunaan dana federal untuk aksi militer AS apa pun terhadap Iran tanpa otorisasi eksplisit dari Kongres. "No War Against Iran Act" berisi pengecualian untuk pembelaan diri sebagaimana tercantum dalam War Powers Act dan hukum AS yang berlaku.

Senator Peter Welch, Elizabeth Warren, Jeff Merkley, Chris Van Hollen, Ed Markey, Tammy Baldwin, dan Tina Smith bergabung dengan Sanders dalam undang-undang ini.

Sanders mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "serangan sembrono dan ilegal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanggar hukum internasional dan berisiko memicu perang regional."

"Kongres harus menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan terseret ke dalam perang pilihan Netanyahu," katanya, seraya menambahkan Presiden Donald Trump "tidak memiliki wewenang" untuk memulai "perang mahal" lainnya tanpa otorisasi eksplisit dari Kongres.

"Perang lain di Timur Tengah dapat menelan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya, membuang triliunan dolar lagi, dan menyebabkan lebih banyak kematian, lebih banyak konflik, dan lebih banyak pengungsian," katanya, dilansir Anadolu.

Siapa Senator Bernie Sanders? Politikus AS Keturunan Yahudi yang Menentang Perang dengan Iran

1. Bangga Menjadi Seorang Yahudi

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Senator Bernie Sanders mengatakan bahwa ia "bangga menjadi seorang Yahudi" tetapi "tidak terlibat aktif dalam agama terorganisasi."

"Saya seorang Yahudi," kata Sanders kepada dewan redaksi Times ketika ditanya apakah ia percaya pada Tuhan. “Saya bangga menjadi seorang Yahudi. Saya sudah lama sekali tidak mengikuti upacara bar mitzvah di Kings Highway Jewish Center. Saya tidak terlibat aktif dalam agama terorganisasi.”

The Times mencatat dalam sebuah komentar dalam wawancara tersebut bahwa “jika terpilih, ia akan menjadi presiden Yahudi pertama, dan juga salah satu dari sedikit yang secara terbuka membahas pemutusan hubungan dengan agama terorganisasi.”

Read Entire Article
Masyarakat | | | |