Mengapa Rusia Tak Bantu Iran Melawan Israel? Ini Jawaban Putin yang Mengejutkan

9 hours ago 3

loading...

Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia tetap netral dalam perang Iran-Israel. Foto/NDTV

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin angkat bicara setelah Moskow tidak intervensi membantu Iran dalam perang melawan agresi Israel. Moskow bahkan tetap berada di "pinggir lapangan" alih-alih membantu negara Islam tersebut, bahkan setelah tiga situs nuklirnya dibombardir Amerika Serikat (AS).

Putin memahami bahwa Rusia dan Iran telah menjalin hubungan dekat selama beberapa dekade. Namun, lanjut dia, Moskow berusaha untuk tetap netral dalam konflik tersebut karena sejumlah besar orang berbahasa Rusia tinggal di Israel.

Selama Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Putin berkata: "Saya ingin menarik perhatian Anda pada fakta bahwa hampir dua juta orang dari bekas Uni Soviet dan Federasi Rusia tinggal di Israel."

Baca Juga: Ajudan Putin: Beberapa Negara Siap Pasok Senjata Nuklir ke Iran setelah Diserang AS

"Israel saat ini hampir menjadi negara berbahasa Rusia. Dan, tidak diragukan lagi, kami selalu memperhitungkan hal ini dalam sejarah kontemporer Rusia," lanjut jawaban Putin yang mengejutkan perihal sikap Rusia yang memilih tidak membantu Iran, seperti dikutip NDTV, Senin (23/6/2025).

Putin juga menepis kritik yang mempertanyakan kesetiaan Rusia terhadap sekutunya. Dia menyebut mereka "provokator" dan mengatakan bahwa hubungan Rusia dengan negara-negara Arab dan negara-negara Islam telah bersahabat sejak lama, menekankan bahwa 15 persen dari populasi Rusia adalah Muslim.

Dia juga mencatat bahwa Rusia juga merupakan negara pengamat di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Komentarnya muncul setelah AS mengirim bom Bunker Buster GBU-57 seberat hampir 14.000 kg dan meluncurkan Operasi Midnight Hammer, menyerang tiga situs nuklir utama Iran; situs Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |