Kudus – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus turut berpartisipasi dalam kegiatan pendukungan program ketahanan pangan yang digelar secara virtual pada Sabtu, 10 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis Kanwil Direktorat Pemasyarakatan Jawa Tengah dalam mewujudkan kemandirian pangan di lingkungan pemasyarakatan, dengan pusat kegiatan berada di Lapas Terbuka Kendal dan Lapas Terbuka Nusakambangan.
Program ketahanan pangan ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah melalui monitoring daring (Zoom, video call, atau chat WhatsApp), dan melibatkan seluruh satuan kerja (Satker) di wilayah Jawa Tengah. Dua pusat ketahanan pangan ditetapkan sebagai sentra utama, yakni Lapas Terbuka Kendal yang dikoordinasikan oleh Kalapas Semarang dengan dukungan karesidenan Semarang, Solo Raya, dan Pati; serta Lapas Terbuka Nusakambangan yang berada di bawah koordinasi Kalapas Terbuka NK dengan dukungan karesidenan Banyumas, Kedu, dan Pekalongan.
Bentuk dukungan satker dalam program ini meliputi pendistribusian narapidana ke lapas terbuka, pelaksanaan budidaya pakan alternatif seperti maggot, jangkrik, cacing, belalang, dan bekicot, serta penanaman komoditas seperti jagung, palawija, dan umbi-umbian untuk kemudian dikeringkan dan digiling. Selain itu, dilakukan pula pengumpulan nasi aking yang dijemur untuk selanjutnya didistribusikan ke Kanwil atau langsung ke Lapas Terbuka Kendal. Satker juga diminta untuk melakukan pembibitan tanaman produktif seperti indigofera, kelor, dan turi guna mendukung kebutuhan pangan jangka panjang.
Kepala Rutan Kudus, Anda Tuning, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini.
"Kami siap mendukung ketahanan pangan melalui langkah-langkah nyata di lapangan. Ini menjadi wujud komitmen Rutan Kudus dalam mendukung program prioritas Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya di bidang pemasyarakatan yang mandiri dan produktif, ” ujar Anda Tuning.
Melalui kegiatan ini, Rutan Kudus berharap dapat memberikan kontribusi dalam menjaga ketahanan pangan internal serta mendukung pemberdayaan warga binaan melalui kegiatan pertanian dan budidaya yang produktif.